Buser24.com – Langkat (SUMUT)-Akibat musim hujan bersamaan mobilisasi angkutan material pembangunan pengaspalan hotmix dan tembok penahan tanah (TPT) mengakibatkan akses jalan jalan Desa Sanggalima – Kuwala Gebang hancur lebur, walaupun menimbulkan pro dan kontra di motori pemerintahan desa bersama masyarakat ,pengusaha dan Ranting Pemuda Pancasila perbaiki akses jalan,Kamis (24/12/2020) sekira pukul 09.00 wib.
Timbul nya pro kontra pembangunan akibat jalan rusak terlebih momen memasuki musim hujan mengakibatkan akses jalan hancur lebur,dianggap sebagai resiko pembangunan di ambil dalam rangka memajukan desa sudah menjadi suatu keputusan walaupun berujung di hujat,tidak mau pasrah berdiam diri akhirnya Farida mengajak elemen masyarakat untuk berbuat walaupun kritikan tetap ada namun dianggap sebagai komsekwensi resiko dalam membangun desa dan resiko jadi pemimpin desa (Kepala Desa).
Memahami kondisi ini
turut andil Ranting Pemuda Pancasila Kuwala Gebang ikut bergotong royong memperbaiki jalan yang hancur,menanggapi hal ini Bustami selaku wakil ketua BPD Desa Kuwala Gebang menyampaikan dalam Face Book nya,
‘kegiatan ranting pemuda pancasila desa kw gebang pimpinan sulaiman, gotong royong perbaikan jalan utama kw gebang,… Bravo Pemuda pancasila,,,,ucap Bustami si sela kegiatan dalam FB nya.
Secara terpisah di Desa Sanggalima,
Apok salah seorang pengusaha perkebunan sawit dan pengusaha hasil tangkap laut ketika di kompirmasi mengatakan,sudah sewajarnyalah kita yang memakai jalan ini kita juga yang merawat jalan ini,lagian kan saya juga yang memanfaatkan jalan ini,ucap Apok belum lama ini sewaktu gotong royong bersama pekerja nya.
Salah seorang tokoh masyarakat akrab di sapa Pak Zul ikut dalam kegiatan ini menambah,pembangunan jalan hotmix itu ada batunya seplit nya, kami yang usulkan jalan itu maka di bangun sekalian TPT ,jangan di dengar kali omongan orang yang ribut itu .mari berbuat untuk membangun desa ini,gak usah ribut ribut,ujar Pak Zul menanggapi pemberitaan media sewaktu 3 KM jalan Sanggalima – Kuwala Gebang hancur.
Pendi mantan Sekdes Kuwala Gebang ASN yang sekarang bertugas di kantor Camat Gebang mengomentari akses jalan yang rusak akibat hujan dan pembangunan jalan hotmix mengatakan,pengusaha pada banyak yang mengebel saya,pengusaha Kuwala Gebang kecewa atas hancur nya jalan,merekapun minta tanggung jawab pemerintahan desa,saya bilang itulah resiko pembangunan namun mereka tetap menyalahkan kades sebagai penyebab hancur nya jalan,tetap saya bilang kades tidak salah,beber Pendi di rumah nya belum lama ini.
Pendi menambahkan,
saya dulu yang mengusulkan jalan itu di hotmix 1,5 KM lewat Pak Sarno,SE anggota DPRD Langkat dari Partai Golkar dari tahun 2018 itu sudah di usulkan,namun terjadi pengurangan yang signifikan menjadi 380 meter akibat dampak Covid – 19 info dari Pak Sarno,imbuh nya.
Buyung salah seorang tokoh masyarakat terkait hotmix 380 meter tidak ada seplit nya mengomentari,saya sudah pertanyakan ini langsung sama mandor nya,itu di akui nya dan di benarkannya,apa nya ada seplit,jalan yang rusak itu ada 3 KM siapa yang bertanggung jawab,ungkap Buyung belum lama ini.
“Itu lihat sana akibat kerjaan nya kurang berkuwalitas di terjang ombak TPT nya ada yang runtuh,siapa pemanfaat bangunan TPT itu,masyarakat banyak atau kelompok pengelola pantai pasir hitam”,tandas Buyung.
Menanggapi suara sumbang pro kontra akibat pembangunan berujung jalan rusak berujung gotong royong Farida Kades Kuwala Gebang enggan berkomentar.(AYR).