Buser24.com, Langkat – Alasan ini di sampaikan Asnawi (49) warga Dusun III Kuwala Gebang terkait di bangun TPT (Tembok Penahan Tanah) sepanjang 170 M oleh Dinas PUPR Kabupaten Langkat tidak di ketahui berapa besaran biaya nya di karenakan tidak adanya plang proyek di lokasi wisata Pasir Hitam.
Di perkirakan ada sekitar 300 warga tidak merasakan manfaat nya,bisa di lihat dari belakang pemukiman warga yang bersentuhan langsung dengan air pasang surut,kata Asnawi alias Pak Boy,Minggu (13/12/2020) di Dusun III Kuwala Gebang.
Menurut nya ,alasan ini di perkuat dari sisi ratusan bangunan rumah masyarakat dan 2 sekolah ,1 Mesjid Nurul Iman di sepanjang Sungai Kuwala Gebang Dusun III lah yang di selamatkan terlebih dahulu,bukan menyelamatkan pengusaha perkebunan sawit,beber Pak Boy.
Berapa kalilah warga yang berjualan 15 orang di wisata Pantai Pasir Hitam di banding 300 warga yang sangat berharap TPT 170 M di bangun di sini,bukan di ujung kampung ,ini sudah terjadi,kuat dugaan kami hanya untuk kepentingan pengelola wisata Pantai Pasir Hitam si suga atas kesepakatan dengan Farida ,timpal Syahrial warga Dusun III Kuwala Gebang.
Masyarakat menilai Kepala Desa Kuwala Gebang Farida tidak bisa dan tidak mampu menilai mana yang lebih utama kepentingan masyarakat di banding pengelola wisata Pantai Pasir Hitam.
Rahmad Sekjen FKPPI Ranting Kuwala Gebang mengkritisi kejanggalan dibangun nya TPT 170 M di ujung wisata Pantai Pasir Hitam erat kaitan nya dengan persetujuan Farida,menurut nya.
“Jangan karena waktu jabatan sudah mau habis berlanjut mau nyalon lagi lantas mencari pencitraan setuju pembangunan di ujung kampung sana”,kata Rahmad.
Dia berpendapat,”Padahal jumlah pemukiman masyarakat lebih besar berada di sini,memang nya siapa yang tinggal wisata Pantai Pasir Hitam,itukan hutan dan kebun sawit pengusaha,jika di kaji lebih dalam yang di untungkan itu kan pengusaha kebun sawit dan pengelola Pantai Pasir Hitam”,tandas Rahmad.
Sebelumnya terkait wisata Pantai Pasir Hitam dan pengusaha kebun sawit sebagai pemanfaat Farida enggan berkomentar.
Belum lama ini Farida mengatakan,tidak ada keuntungan di dapat dari wisata Pantai Pasir Hitam sebagai ingkam di desa,bahkan perdes pengutipan parkirpun desa tidak pernah di libatkan alias tidak dapat sepeserpun dari pengelola wisata Pantai Pasir Hitam,terkesan Farida sebagai Kades Kuwala Gebang seperti takut dan enggan berurusan dengan pengelola wisata Pantai Pasir Hitam. (DDK/AYR)