Buser24.com | Maranti.
Ratusan massa yang tergabung dari organisasi masyarakat dan kepemudaan di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti menggelar pawai budaya dalam upaya tolak aksi anarkis dan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di tengah pandemi virus corona (Covid-19), pelaksanaan tersebut yang berlangsung pada hari Jum’at pagi 16 Okteber 2020. Sehingga Pemberitaan ini dipublikasikan , Minggu (18/10/2020).
Pawai diawali dengan doa bersama yang dipusatkan di Jalan depan Ruang Terbuka Hijau (RTH) LAMR Kepulauan Meranti.
Di bawah pengawalan Polres Kepulauan Meranti dibantu Satpol PP, kegiatan ini berjalan tertib dan aman. Personel kepolisian ini juga tampak membagikan masker dan minuman kepada peserta pawai.
Ketua Banser Kepulauan Meranti, Supeno, yang juga ikut dalam pawai budaya ini mengungkapkan, kegiatan ini perlu dilakukan karena selama ini unjuk rasa selalu disertai dengan aksi anarkis. Kejadian serupa hendaknya jangan sampai terjadi di Kepulauan Meranti.
“Intinya kita menolak segala bentuk anarkisme yang terjadi di Indonesia, yang hanya ingin membuat kehancuran bangsa kita. Kita ingin damai, kita ingin tentram dan aman,” kata Supeno.
Senada juga disampaikan Ustadz Mardiyo, S.Pdi, salah seorang tokoh masyarakat, bahwa ingin Kabupaten Kepulauan Meranti tetap kondusif dan nyaman beraktivitas ditengah pandemi Covid-19.
Sementara, Kepala Kesbangpol Kepulauan Meranti Tasrizal Harahap, mengungkapkan, melalui kegiatan ini dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondusifitas di daerah, dengan tidak mudah terpancing isu-isu negatif yang belum jelas kebenarannya.
“Setiap aksi unjuk rasa hendaknya tidak disampaikan dengan cara anarkis dan menganggu ketentraman umum. Mari sampaikan aspirasi dengan cara-cara yang baik dan elegan,” sampainya.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito Sik, pun mengapresiasi semua elemen masyarakat yang ikut dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, masyarakat mencintai kedamaian juga mencintai situasi yang aman, nyaman dan damai yang tidak terjadi kegaduhan.
“Kita apresiasi kegiatan ini dalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat. Karena kita mempunyai budaya-budaya yang santun dan budaya-budaya cinta damai, itulah yang kita gelorakan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan juga memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Pawai budaya ini juga mendapat apresiasi dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kepulauan Meranti, H Mustafa SAg MM. Dengan kegiatan ini, kata H. Mustafa, masyarakat akan paham apa yang harus mereka patuhi dan taati terutama terkait penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
“Kita mendukung dan menyepakati, bahwa kita menolak aksi anarkis dan mendukung agar tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Kita juga akan selalu mensosialisasikan ini kepada masyarakat,” sebutnya.
Reporter : Zamri