
Buser24.com, Batam :
Pihak Management Perusahaan PT Semen Merah Putih yang berada di kabil, langsung membantah keras terkait penyelundupan ratusan Barang-Barang Balpres yang dimuat di dalam Kapal KLM Masyu Saputra hingga tertangkap oleh pihak Bea dan Cukai Batam pada Kamis (15/10/2020) lalu.
“Dari keterangan oleh pihak managemen perusahaan PT Semen Merah Putih melalui Human Resource Departement (HRD) Ramel Siregar,” menegaskan kembali, bahwa penyelundupan Barang-Barang Balpres yang dilakukan oleh kapal KLM Masyu Saputra itu, saya tegas kan lagi,.! Itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan perusahan Pt Semen MP kita, itu semua sudah di luar dari kawasan pelabuhan kita, yang mereka lakukan untuk muat barang balpres bukan dilokasi pelabuhan perusahaan semen merah putih. kata,” Ramel Siregar, selaku HRD perusahaan, pada saat ditemui awak media diruang kerjanya, Selasa (3/11/2020).
Awalnya kata Ramel,” dirinya mengaku saat itu sangat terkejut mendengar berita tersebut, Karena selama 8 (delapan) tahun saya bekerja di perusahaan ini, kegiatan Ilegal seperti itu benar-benar tidak pernah terjadi dari pelabuhan kita ini, malah disini sangat ketat aturan perusahaan diterapkan,” ucap Ramel.
” Sambungnya Ramel lagi, ketika itu Saat kapal KLM MS itu ditangkap, memang saya pernah dipanggil oleh pihak BC Batam untuk dimintai keterangan, Setelah saya jelaskan semuanya kepihak BC Batam, akhirnya permasalahan itu dipahami oleh pihak BC Batam, jadi,” saya kira itu semau clear,” agar perusahaan kami tidak lagi disangkut paut-pautkan dari pihak mana pun ” tegasnya.
Lebih jauh dijelaskan, untuk standar operasional produk (SOP) dan sistem aturan diarea perusahaan dan pelabuhan kami sangat cukup ketat, karena sebelum Semen dimuat kedalam kapal, para petugas dan karyawan Merah Putih kita harus memastikan dan cek kondisi kapal terlebih dahulu, Setelah itu harus dinyatakan benar-benar untuk layak muat, kemudian dilengkapi serta dokumen kapal dan berita acara dari agen kapal tersebut. tuturnya”
Sebelumnya, memang kita sempat menduga ada hal yang janggal ketika itu. Setelah seluruh Semen kita selesai dimuat kedalam Kapal KLM MS mereka saat itu, kita sempat melihat ada space yang tampak sengaja dikosongkan oleh pihak abk kapalnya di dekat ruang Kapten. Mungkin space itu lah rencana mereka akan digunakan untuk muat barang Balpres oleh nahkoda kapal tersebut, sehingga ditangkap oleh pihak bea dan cukai.imbuhnya”
“Artinya, bahwa muatan ratusan Barang Balpres itu belum ada saat menyandar di pelabuhan Semen Merah Putih, Mungkin setelah semen merah putihnya dimuat dari pelabuhan kita, lalu kapal tersebut sudah bertolak entah ke salah satu pelabuhan dimana meraka untuk kembali muat yang dimaksud barang ballpres tersebut,”jelas” Ramel,” kepada awak media.
Setelah kejadian tersebut, Saya sempat mendengar segelintir informasi bahwa kapal tersebut adalah ternyata kapal Mafia (penyelundup), Kalau pun pihak perusahaan tau itu dari awal pasti pihak perusahaan Pt semen merah putih bakal tidak di izinkan bahwa kapal KLM Masyu Saputra tersebut untuk bersandar muat semen di pelabuhan pt semen merah putih ini.” kesalnya”
“Jadi, saya kira semua sudah jelas kami terangkan kepada pihak bea dan cukai batam, termasuk kepada rekan-rekan awak media agar informasi berita itu tidak lagi simpangsiur didengar oleh masyarakat diluar sana nanti, terkait perusahan pt semen merah putih, tutupnya,”
Sebelumnya itu, telah diberitakan bahwa pihak Bea dan Cukai Batam telah mengamankan sebuah satu unit kapal kayu yang berlogo KLM Masyu Saputra, diketahui telah bermuatan Balpress sebanyak 800 karung/kampit, saat melintas di perairan Kabil, serta pihak petugas BC Batam juga telah mengamankan 6 orang awak kapal, yang diantaranya, 1 orang kapten kapal dan 5 orang anak buah kapal (ABK). pada hari Kamis (15/10/2020) lalu.
Selain itu, kapal kayu yang berlogo KLM Masyu Saputra itu diketahui juga akan membawa Semen merek Merah Putih dari kabil batam sebanyak 10 rb sak yang hendak diangkut ke Sungai Duku, Bambu Kuning, Riau.
Sebelumnya diiketahui, dari informasi yang dikutif oleh awak media, bahwa kapal KLM Masyu Saputra tersebut, sempat digiring oleh pihak BC Batam, kesalah satu pelabuhan 99, yang berada didaerah batu ampar, guna untuk menindak lanjuti hal terkait dugaan adanya penyelundupan barang-barang balpres tanpa memiliki manifes barang di dalam kapal klm masyu saputra.
“Kemudian dari pantauan beberapa awak media hingga saat ini, bahwa kapal KLM Masyu Saputra tersebut, tidak tampak lagi berada dilokasi pelabuhan 99, artinya telah menghilang dari lokasi tersebut.
Sementara awak media juga langsung mengkomfirmasi kepihak humas Bea dan Cukai Batam, Undàni,” pihaknya belum dapat memberikan keterangan terkait kejadian tersebut, sejauh ini belum ada informasi terkait hal itu,mas, ucapnya,” kepada awak media saat dihubungi melalui hp seluler.
Redaksi