Buser24- Pangkalpinang. Berbeda di hari sebelumnya tempat keadaan pasar pagi yang biasanya meja lapak ikan dipenuhi ikan segar, namun saat seperti ini isi jualan tidak banyak dikarenakan ikan yang diperoleh sulit didapat, awak media menanyakan harga penjualan ikan yang berfariasi sesuai jenis seperti : ikan singkur pancing Rp 23.000/kg, ciuw mata besar Rp 35000,/kg sedangkan tenggiri Rp 85000,-/kg sementara udang dihargai Rp 85000,-/kg
Tingginya gelombang laut di perairan bangka dan sekitarnya ditambah angin kencang membuat nelayan memilih tidak berpergian melaut. Mengingat kondisi cuaca seperti saat ini selain tidak ada ikan dilaut dan juga memicu bahaya berisiko tinggi saat melaut.
Pemandangan Kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Muara Sungai Baturusa dengan puluhan perahu nelayan berderetan tambat di kolam pelabuhan Perikanan tidak banyak aktifitas nelayan saat ini dilakukan selain berdiam diri berkumpul keluarga dirumah dan ada juga membenahi jaring kelengkapan alat tangkap miliknya dan berbenah perahu motor miliknya, diantara nelayan memilih tidak berani melaut karena kuatir nantinya perahu rusak dan pecah saat melaut dihantam ombak hingga tenggelam karena sebelumnnya banyak terjadi kecelakaan laut oleh nelayan yang mengakibatkan fatal
“Saya lebih baik di perahu saja sambil berbenah perahu dan jaring dan juga bisa berkumpul bersama keluarga dirumah dari pada ambil resiko besar mengingat perahu motor saya hanya berukuran kecil sementara saat ini dilaut tingginya gelombang mencapai 2-3 meter ujar Jumari kepada media buser, 30/1/2021
Berbeda dengan pendapat Yogi Prahara asal nelayan Belitung baru saja bongkar hasil tangkapan di PPI sungai Baturusa melaut selama 5 hari bersama dengan menggunakan KM Putra Kembar miliknya dengan di awaki 5 orang saat akan melaut awalnya cuaca cukup baik hingga kami memutuskan melaut dengan mempersiapkan kebutuhan ransump dan BBM selama melaut” pencarian ikan biasanya jarak rata rata 40 sampai 70 mil laut dari daratan. Kadang kami saat sudah ditengah laut sering terkendala cuaca yang berubah yaaa mau bagaimana lagi’ mau pulang tanggung akhirnya kami memutuskan berlindung dan pasang jangkar sambil menunggu keadaan laut tenang kembali.
Yogi pratama pun menyampaikan seringnya hubungan kontek sesama teman di darat maupun di laut saat berpergian dan juga mendapat informasi dari kawan kawan Himpunan Nelayan ‘ itu biasanya yang sering kami hubungi dan minta tolong dengan Asnam ketua HSNI, ujar yogi dengan logat has daerah sulawesi. (Fr)