Buser24.Com, Langkat (Sumut) – Dicegat di kawasan Kampung Kruni, Kelurahan Stabat Baru, Kecamatan Stabat, mobil ketua PAC PP Stabat Riki Safariza menjadi sasaran kebrutalan gerombolan oknum preman bersenjata airsfotgun dan senapan angin, Jum’at (16/10) dinihari. Akibatnya, bodi mobil Honda HRV merah BK 801 AR yang dikendarai Reza penyok karena terkena lemparan batu dan letusan mimis airsoftgun.
Menurut Reza, Kamis (15/10) sekira jam 20.00 WIB dirinya dua kali ditelfon oleh oknum ketua OKP di Stabat berinisial AG alias UB. “Aku pas lagi mandi, jadi terangkat aku telfonnya (UB). Gitu ku telfon balik, si UB malah ngelarang anggota ku ngutip parkir di depan toko Trans Family Stabat,” ungkap Reza, Jum’at (16/10) siang di sebuah kafe di Jalan Proklamasi Stabat.
Sebagai pengelola parkir di Kecamatan Stabat, kata Reza, dengan tegas dirnya menyatakan bahwa itu merupakan kewajiban anggotanya untuk menjaring PAD dari sektor perparkiran. Namun, UB tetap berkeras agar anggota Reza tidak memungut parkir di kawasan tersebut.
Dengan nada tinggi, UB mengklaim bahwa perparkiran di seputaran Trans Family adalah wilayah ‘kekuasaanya’ dan melarang orang lain jaga parkir disana. Untuk mencairkan suasana, Reza mengatakan kalau ‘wilayah’ itu adalah lingkupnya Sumatera Utara, bukan Kecamatan Stabat.
Namun sayang, warga Dusun 4 Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat ini justru mendapatkan perlakuan kasar dari UB dan menantangnya untuk berkelahi. “Kalau kayak gitu, main kita yok. Ku tunggu kau di Simpang Maut!!!” lanjut Reza menirukan ucapan UB padanya.
Merasa tertantang, Reza kemudian mengajak UB untuk bertemu di tempat yang disebutkan UB. “Kalau memang gitu, ayoklah dimana kita mau jumpa, tapi kita berdua jangan kau libatkan orang lain. Terus UB bilang dia mau nunggu aku di Simpang Maut dan diputusnya panggilan telfon kami,” lanjut Reza.
Awalnya, Reza tak menanggapi serius perdebatan dengan UB, karena dirinya sedang fokus untuk memberikan kejutan kepada adiknya yang kebetulan sedang berulang tahun pada malam itu. “Sekira jam 00.30 WIB, dengan mengendarai dua mobil aku dan anggota bergegas pulang ke kediamanku dari Kampung Kruni,” ketusnya.
Saat melintas tepat dekat rumah UB, mobil Reza dihadang oleh UB dan gerombolan preman yang bersenjatakan airsoftgun dan senapan angin. Disitu, Reza sempat membuka kaca mobil untuk mencari tau ada peristiwa apa yang sedang terjadi. “Gitu buka kaca, mobil aku dan anggota langsung diserang secara brutal dengan tembakan airsoftgun dan senapan angin serta lemparan batu,” terangnya.
Karena panik dan takut keselamatan nyawanya terancam, Reza pun memilih untuk memutarbalik arah mobilnya dan langsung tancap gas meninggalkan lokasi tersebut. “Brutal kali mereka itu, dah macam koboy ku liat,” ujar Reza mengisahkan peristiwa yang hampir merenggut nyawanya.
Akibat kejadan itu, mobil Honda HRV dan Toyota Avanza BK 1083 RK milik anggota Reza mengalami penyok dan bocor ban. “Ada belasan penyok bekas mimis softgun dan leparan batu, ban mobilku juga bocor. Masalah ini dah ku laporkan ke Polres Langkat. Aku minta agar aparat kepolisian segera menangkap para pelaku,” pungkas Reza.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Langkat IPTU Muhammad Said Husen SIK belum dapat dimintai keterangan, meskipun telepon selulernya berdering saat dihubungi dan hingga berita ini dibuat, pesan WhatsApp yang dikirim belum dibacanya. (KS/RED)