Buser24.com,Dairi (Sumut):
Kinerja pihak proyek PT.Invola Meka Energi (PLTA) yang sedang mengerjakan pengerukan pembuatan Terowongan didinding Tebing kawasan Desa Kempawa,Kecamatan Tanah Pinem,Kabupaten Dairi yang berbatasan dengan Lahan pertanian masyarakat sekitar,akibat pengerukan tersebut lahan pertanian milik Thomas Pinem (50) longsor hingga bererapa tanaman Pohon Kemiri Tumbang ikut terbawa Longsor.
Hal kejadian tanah longsor akibat kinerja PT.Invola Meka Energi (PLTA) tersebut,kemudian dilaporkan pemilik Lahan pertanian kepada Pemerintah Desa (Kades) Desa Kempawa,mendapat keberatan dari masyarakatnya,Pihak pemerintah Desa kemudian melayangkan Surat pemberitahuan kepada Pihak perusahan yang bergerak di bidang pembangunan Tenaga listrik Yang berkantor di Desa Lau Gunung Kecamatan Tanah Pinem,Kabupaten Dairi,dan tembusannya dilayangkan ke Forkompincam Kecamatan Tanah pinem.
Mendapat surat resmi dari pemerintah Desa Kempawa,pihak perusahan kemudian melakukan negosisai dengan pihak keberatan Thomas Pinem di dampingi Kepala Desa setempat,dan Pihak Forkompincam guna mengetahui bahwa tanah yang longsor adalah lahan pertanian milik Thomas Pinem serta meminta kepada Perusahan agar membuat Tambal batas sesuai dengan berita acara Sosialisi awal.No.002/PTCME/BAS/12/2016.dimana pada point ke.03 tertulis;Jalur permukaan tunnel supaya masyarakat mengetahui secara pasti kepemilikan lahan Perusahaan yang telah di bebaskan oleh PT.Invola Meka Energi dalam bentuk patok permanen (pilar),Senin (22/02/2021) pada pukul 11.00 Wib,Oleh Humas PLTA di saksikan oleh aparat perangkat Desa Kempawa dan Polsek Tanah Pinem.
Setelah ditentukan Tambal batas antara areal PLTA dengan Lahan perladangan milik Thomas Pinem dengan cara menarik tali,ternyata pengerukan yang dilakukan pihak perusahan PLTA telah melewati batas tambal hingga merusak lahan perladangan milik Thomas sekitar (±) 4 meter dan berakibat terjadi longsor sesuai dengan lokasi Lahan dan areal PLTA yg berada didinding Tebing rawan Longsor.
Atas kejadian ini,pemilik Ladang telah merasa dirugikan,ditambah lagi disekitaran pengerukan tersebut yang berbatas dengan perladangan miliknya sudah nampak keretakan dan apabila musim hujan kemungkinan terjadi lagi longsor”tutur Thomas Pinem.Bersambung…(Purba/red)